Masih banyak Sumber daya alam (SDA) yang dikuasai asing, padahal Undang-Udang mewajibkan pengelolaan SDA digunakan untuk kepentingan masyarakat luas. Oleh karenanya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mendorong renegosiasi kontrak dengan beberapa kontraktor migas.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Mohammad Hidayat, mengatakan pengelolaan pada sektor pertambangan tetap menjadi prioritas pemerintah. Pemerintah melalui Ditjen mineral dan batu bara (minerba) telah melakukan renegosiasi kontrak untuk kesejahteraan.
Hidayat menjelaskan, peran industri pertambangan tidak kalah penting untuk industrialisasi. Pasalnya, industri tersebut akan berperan baik dalam devisa tenaga kerja dan penerimaan negara.
“Masih sumber energi dan pasokan bahan baku utama. Jika kekurangan, ada industri kelistrikan transportasi dan rumah tangga yang digunakan secara arif dan bijaksana,” ucapnya.
Hidayat mengatakan, Kementerian ESDM memiliki visi, yaitu semua sumber daya dikelola untuk kesejahteraan. ESDM telah melakukan perubahan melalui PSTP, 11 perizinan ke BKPM. “Diharapkan, dapat mempersingkat rantai perizinan, iklim positif. Renegosiasi sudah ada satu KK dan 10 PKP2B,” ungkapnya.
Karenanya, dia berharap pada akhir September dan Oktober nanti semua kontrak tersebut telah selesai. “SDA sebagai salah satu kekayaan yang wajib dikelola dengan baik oleh pemerintah pusat dan daerah,” tuturnya.
